Hacker 15 Tahun Menembus 259 Perusahaan
Polisi Austria telah menahan seorang murid berusia 15 tahun sebagai tersangka ‘hacker’ 259 perusahaan dalam waktu 3 bulan. Pihak berwajib mengatakan tersangka memanfaatkan kerapuhan Internet dan menanam bug pada website dan database yang bisa dia ekploitasi. Anak ini diduga mencuri data dan mempublikasikannya ke khalayak setelah menembus infrastruktur keamanan dari 259 perusahaan. Dia juga merusak website perusahaan dan memajang hasil pencapaiannya itu di Twitter, dimana dia memposting tautan hasil kejahatannya.
Perusahan perusahaan tersebut diserang sekitar bulan Januari 2012 dan Maret 2012, dan tidak hanya perusahaan Austria. Dia tidak terlihat mengincar target spesisifik semua perusahaan mulai dari perusahaan olahraga, pariwisata, hingga hiburan dewasa, hingga layanan pencari diserangnya.
Anak muda ini mengaku bersalah, dia mengatakan bahwa dia merasa bosan dan ingin membuktikan dirinya. Dia digambarkan sebagai seorang anti sosial, dan mencari jati diri serta pengakuan di dunia maya.
Setelah menemukan forum hacker yang memberi anggotanya poin untuk setiap serangan yang berhasil, anak ini mulai bekerja. Tiga bulan kemudian, Anak 15 tahun ini berada didaftar 50 hacker top dari sekitar 2000 pengguna yang terdaftar dalam forum.
Anak muda ini menggunakan bermacam ‘Hack Tools’ yang tersedia luas di internet, termasuk software yang membantu dia agar tidak dikenal. Dia meninggalkan pesan ditiap sistem yang dia hacked, atau memberi tanda nama hacker ACK!3STX.
Akhirnya, bagaimanapun, software si ACK!3STX yang membuatnya tidak dikenal mengalami kerusakan dan IP address terlihat oleh BMI C4 (polisi cyber Austria). C4 telah banyak menerima laporan dari berbagai perusahaan mulai dari awal tahun, jadi mereka sudah mulai memonitor si peretas. Pada akhir bulan lalu, unit ini berhasil melacak lokasi kediamannya di Lower, Austria, dan menggeledah rumahnya.
Pihak berwajib mengatakan mereka tidak bisa memberi detail kerusakan yang disebabkan oleh ACK!3STX, karena investigasi masih berlangsung. Europol masih berusaha mendata penyerangan ini baik yang terjadi secara lokal dan luar negeri. (zdnet.com)
http://alkode.net
FBI Menangkap 24 Hacker di Berbagai Negara
Untuk melakukan aksi besar-besaran hingga lintas negara itu, FBI membuat skenario dengan berpura-pura sebagai hacker di forum internet bernama Carder Profit ini melacak orang-orang yang membeli dan menjual informasi kartu kredit ke sebuah situs internet yang dikelola FBI selama dua tahun oleh agen-agen FBI yang menyamar di seluruh dunia.
Di forum tersebut, FBI menyaksikan sepak terjang para hacker, termasuk mengintai metode yang mereka pakai untuk menyusup ke dalam tembok keamanan dan membuat kartu kredit abal-abal. FBI lantas mencatat alamat IP dan email yang berujung pada penangkapan.
Secara keseluruhan, FBI menemukan setidaknya 400.000 data kartu kredit telah diperjualbelikan secara ilegal. Dengan keberhasilan operasi ini maka kerugian nasabah bank sebesar US$205 juta atau hampir mencapai Rp2 triliun. Salah seorang tersangka, Mir Islam alias Josh The God diduga telah menjual 50.000 lembar informasi dari kartu kredit curiannya
Semua tersangka berusia antara 18 hingga 25 tahun dan beberapa di antara mereka terancam hukuman penjara 40 tahun atau lebih jika terbukti terlibat dalam konspirasi ilegal. Jaksa penuntut Amerika Serikat Preet Bhararasaid dalam pernyataan resminya mengatakan aparat hukum masih mengejar”Tersangka utama seorang ahli komputer yang berada di belakang kasus ini masih menjadi buruan aparat hukum,
Sumber : alkode.net
Hacker Iran Bobol Situs Voice of America
Situs VoA yang di-deface |
Dedemit maya asal Iran dilaporkan telah berhasil menyusup dan melakukan aksi deface terhadap situs Voice of America (VoA). Pelaku dituding merupakan kaki tangan pemerintah Iran.
Iranian Cyber Army (ICA) — demikian para pelaku menamakan diri mereka — melakukan aksi usil tersebut pada Senin (21/2/2011) waktu Amerika Serikat. Aksi yang dilancarkan memang tak sampai merusak sistem situs VoA, namun cukup mengganggu lantaran mempermak tampilan corong informasi milik pemerintah AS tersebut.
Dikutip detikINET dari Washington Times, Rabu (23/2/2011), halaman muka situs yang beralamat di www.voanews.com tersebut ditempeli dengan gambar bendera Iran yang di sebelahnya ada senapan AK-47.
Kelompok tersebut juga meninggalkan pesan kepada Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton. “Do you want to hear the voice of oppressed nations will from heart of USA? Islamic world doesn’t believe USA trickery. We call on you to stop interfering in Islamic countries,” tulis ICA.
“We have proven that we can,” pungkasnya, dalam situs VoA yang dipermak tersebut.
VOA adalah siaran multimedia (radio, televisi dan internet) milik pemerintah AS yang menyiarkan beragam program dalam 53 bahasa sejak tahun 1942. Berpusat di Washington DC, VOA memiliki ratusan koresponden dan jaringan stringer yang tersebar di seluruh dunia. Adapun ICA merupakan kelompok peretas yang namanya sudah cukup terdengar gaungnya di kalangan underground. Aksi mereka yang terkenal adalah ketika membobol dan men-deface Twitter pada Desember 2009.
Kemudian pada Januari 2010, kelompok tersebut menyasar mesin pencari China, Baidu. ICA me-redirect pengguna yang ingin mengakses Baidu ke halaman yang memajang banner Iranian Cyber Army.
Cukup banyak memang aksi usil kelompok tersebut. Bahkan pengamat keamanan cyber sampai mencurigai mereka sebagai bagian dari kaki tangan pemerintah Iran.
Sumber : DetikInet.
Iran Bentuk Unit Kepolisian Anti Cyber Crime
Ilustrasi |
Iran secara resmi meluncurkan unit polisi cyber untuk melawan kejahatan di internet yang kini semakin merajalela.
Kepala polisi Esmaeil Ahmadi Moghaddam mengatakan bahwa unit polisi anti kejahatan cyber beroperasi di ibukota Tehran. Lalu setiap kantor polisi menyusul akan mendapatkan unit anti kejahatan cyber-nya masing-masing. Demikian seperti yang dikutip dari The Age, Selasa (25/1/2011).
Ahmad Moghaddam mengatakan bahwa unit anti kejahatan cyber akan mengejar kelompok-kelompok ant irevolusioner yang menggunakan situs jejaring sosial pada tahun 2009 yang memicu protes menentang pemilihan ulang dari presiden Mahmoud Ahmadinejad.
“Melalui situs jejaring sosial di negara kami, kelompok-kelompok anti revolusi melakukan koordinasi dengan negara lain dan memicu kerusuhan,” ujar Ahmad Moghaddam, menunjuk pada gerakan protes anti-Ahmadinejad yang memicu kerusuhan di Tehran, menyebabkan beberapa orang tewas.
Pendukung dari kandidat pesaing menggunakan internet dan situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter untuk menyadap informasi dan mengkoordinasikan protes menentang Ahmadinejad setelah pemilihan ulangnya.
Pemerintah Iran juga beberapa kali melakukan pemblokiran internet yang membuat akses internet cukup sulit di negara tersebut.
"Cyber Crime" di Indonesia Mengalami Peningkatan
Menurut perusahaan keamanan Symantec dalam Internet Security Threat Report yang dirilis tiap tahunnya. Dalam laporan ini dijelaskan beberapa ancaman terkini, varian virus, hingga beragam jenis serangan. Indonesia menempati peringkat 10 sebagai negara dengan aktivitas kejahatan cyber terbanyak sepanjang tahun 2011.
Di Indonesia sendiri pergerakan virus mungkin sudah masuk ke tingkat yang patut diwaspadai dengan menyumbang 2,4% kejahatan cyber di dunia Ini termasuk pertumbuhan virus, serangan cyber, hingga malicious code yang mencurigakan. Hal ini tak lain disebabkan oleh terus meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia. Terlebih, Indonesia masuk lima besar pengguna jejaring sosial terbanyak di dunia.
Berdasarkan penelitian Symantec, Indonesia juga tercatat menempati peringkat 6 di dunia untuk kategori program jahatspam zombie. Padahal pada 2010 lalu, Indonesia masih menempati peringkat 28 untuk spam zombie yang mengendalikan sebuah nomor telepon seluler di smartphone untuk menyebarkan SMS premium, demi mendapatkan keuntungan finansial. Sementara untuk kasus pencurian data dan informasi, Indonesia bercokol di posisi 27 setelah tahun 2010 lalu menempati urutan 30.
Sumber : http://www.alkode.net
Sumber : http://www.alkode.net
Perkembangan Cyber Crime di Indonesia
Kebutuhan dan penggunaan akan teknologi informasi yang
diaplikasikan dengan Internet dalam segala bidang seperti e-banking,
ecommerce,e-government, e-education dan banyak lagi telah menjadi sesuatu yang
lumrah. Bahkan apabila masyarakat terutama yang hidup di kota besar tidak
bersentuhan dengan persoalan teknologi informasi dapat dipandang terbelakang
atau ”GAPTEK”. Internet telah menciptakan dunia baru yang dinamakan cyberspace
yaitu sebuah dunia komunikasi berbasis komputer yang menawarkan realitas yang baru
berbentuk virtual (tidak langsung dan tidak nyata). Walaupun dilakukan secara
virtual, kita dapat merasa seolah-olah ada di tempat tersebut dan melakukan
hal-hal yang dilakukan secara nyata, misalnya bertransaksi, berdiskusi dan
banyak lagi.
Perkembangan Internet yang semakin hari semakin meningkat baik teknologi dan
penggunaannya, membawa banyak dampak baik positif maupun negatif. Tentunya
untuk yang bersifat positif kita semua harus mensyukurinya karena banyak
manfaat dan kemudahan yang didapat dari teknologi ini, misalnya kita dapat
melakukan transaksi perbankan kapan saja dengan e-banking, e-commerce juga
membuat kita mudah melakukan pembelian maupun penjualan suatu barang tanpa
mengenal tempat. Mencari referensi atau informasi mengenai ilmu pengetahuan
juga bukan hal yang sulit dengan adanya e-library dan banyak lagi kemudahan
yang didapatkan dengan perkembangan Internet. Tentunya, tidak dapat dipungkiri
bahwa teknologi Internet membawa dampak negatif yang tidak kalah banyak dengan
manfaat yang ada. Internet membuat kejahatan yang semula bersifat konvensional
seperti pengancaman, pencurian dan penipuan kini dapat dilakukan dengan
menggunakan media komputer secara online dengan risiko tertangkap yang sangat
kecil oleh individu maupun kelompok dengan akibat kerugian yang lebih besar
baik untuk masyarakat maupun negara disamping menimbulkan kejahatan-kejahatan
baru.
Banyaknya dampak negatif yang timbul dan berkembang, membuat suatu paradigma
bahwa tidak ada komputer yang aman kecuali dipendam dalam tanah sedalam 100
meter dan tidak memiliki hubungan apapun juga. David Logic berpendapat tentang
Internet yang diibaratkan kehidupan jaman cowboy tanpa kepastian hukum.
Seperti seorang hacker dapat masuk ke dalam suatu sistem jaringan perbankan
untuk mencuri informasi nasabah yang terdapat di dalam server mengenai data
base rekening bank tersebut, karena dengan adanya e-banking jaringan tersebut
dapat dikatakan terbuka serta dapat diakses oleh siapa saja. Kalaupun pencurian
data yang dilakukan sering tidak dapat dibuktikan secara kasat mata karena
tidak ada data yang hilang tetapi dapat diketahui telah diakses secara illegal
dari sistem yang dijalankan. Tidak kurang menghebohkannya adalah beredarnya
gambar-gambar porno hubungan seksual/pornografi, Gambar-gambar tersebut beredar secara luas di Internet baik melalui e-mail
maupun dalam tampilan website yang dapat disaksikan oleh siapa saja secara
bebas.
Pengungkapan kejahatan ini masih sangat kecil sekali, dikarenakan banyak
kendala dan hambatan yang dihadapi dalam upaya pengungkapannya. Saat ini, bagi
mereka yang senang akan perjudian dapat juga melakukannya dari rumah atau
kantor hanya dengan mengakses situs www.indobetonline.com atau
www.tebaknomor.com dan banyak lagi situs sejenis yang menyediakan fasilitas
tersebut dan memanfaatkan fasilitas Internet banking untuk pembayarannya.
E-commerce tidak sedikit membuka peluang bagi terjadinya tindak pidana
penipuan, seperti yang dilakukan oleh sekelompok pemuda di Medan yang memasang
iklan di salah satu website terkenal “Yahoo” dengan seolah - olah menjual mobil
mewah Ferrary dan Lamborghini dengan harga murah sehingga menarik minat seorang
pembeli dari Kuwait. Perbuatan tersebut dapat dilakukan tanpa adanya hubungan
terlebih dahulu antara penjual dan pembeli, padahal biasanya untuk kasus
penipuan terdapat hubungan antara korban atau tersangka.
Dunia perbankan melalui Internet (ebanking) Indonesia, dikejutkan oleh ulah
seseorang bernama Steven Haryanto, seorang hacker dan jurnalis pada majalah
Master Web. Lelaki asal Bandung ini dengan sengaja membuat situs asli tapi
palsu layanan Internet banking Bank Central Asia, (BCA). Steven membeli
domain-domain dengan nama mirip www.klikbca.com (situs asli Internet banking
BCA), yaitu domain wwwklik-bca.com, kilkbca.com, clikbca.com, klickca.com. dan
klikbac.com. Isi situs-situs plesetan inipun nyaris sama, kecuali tidak adanya
security untuk bertransaksi dan adanya formulir akses (login form) palsu. Jika
nasabah BCA salah mengetik situs BCA asli maka nasabah tersebut masuk perangkap
situs plesetan yang dibuat oleh Steven sehingga identitas pengguna (user id)
dan nomor identitas personal (PIN) dapat di ketahuinya. Diperkirakan, 130
nasabah BCA tercuri datanya. Menurut pengakuan Steven pada situs bagi para
webmaster di Indonesia, www.webmaster.or.id, tujuan membuat situs plesetan
adalah agar publik menjadi lebih berhati – hati dan tidak ceroboh saat
melakukan pengetikan alamat situs (typo site), bukan untuk mengeruk keuntungan.
Menurut perusahaan Security Clear Commerce di Texas USA, saat ini Indonesia
menduduki peringkat ke 2 setelah Ukraina dalam hal kejahatan Carding dengan
memanfaatkan teknologi informasi (Internet) yaitu menggunakan nomor kartu
kredit orang lain untuk melakukan pemesanan barang secara online. Komunikasi
awalnya dibangun melalui e-mail untuk menanyakan kondisi barang dan melakukan
transaksi. Setelah terjadi kesepakatan, pelaku memberikan nomor kartu kreditnya
dan penjual mengirimkan barangnya, cara ini relatif aman bagi pelaku karena
penjual biasanya membutuhkan 3 –5 hari untuk melakukan kliring atau pencairan
dana sehingga pada saat penjual mengetahui bahwa nomor kartu kredit tersebut
bukan milik pelaku barang sudah terlanjur terkirim.
Selain carding, masih banyak lagi kejahatan yang memanfaatkan Internet.
Tentunya masih hangat dalam pikiran kita saat seorang hacker bernama Dani
Hermansyah, pada tanggal 17 April 2004 melakukan deface dengan mengubah nama -
nama partai yang ada dengan nama- nama buah dalam website www.kpu.go.id, yang
mengakibatkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap Pemilu yang sedang
berlangsung pada saat itu. Dikhawatirkan, selain nama – nama partai yang diubah
bukan tidak mungkin angka-angka jumlah pemilih yang masuk di sana menjadi tidak
aman dan dapat diubah, padahal dana yang dikeluarkan untuk sistem teknologi informasi
yang digunakan oleh KPU sangat besar sekali. Untung sekali bahwa apa yang
dilakukan oleh Dani tersebut tidak dilakukan dengan motif politik, melainkan
hanya sekedar menguji suatu sistem keamanan yang biasa dilakukan oleh kalangan
underground (istilah bagi dunia Hacker). Terbukti setelah melakukan hal
tersebut, Dani memberitahukan apa yang telah dilakukannya kepada hacker lain
melalui chat room IRC khusus Hacker sehingga akhirnya tertangkap oleh penyidik
dari Polda Metro Jaya yang telah melakukan monitoring di chat room tersebut.
Deface disini berarti mengubah atau mengganti tampilan suatu website. Pada
umumnya, deface menggunakan teknik Structured Query Language (SQL) Injection.
Teknik ini dianggap sebagai teknik tantangan utama bagi seorang hacker untuk
menembus jaringan karena setiap jaringan mempunyai sistem keamanan yang
berbeda-beda serta menunjukkan sejauh mana kemampuan operator jaringan,
sehingga apabila seorang hacker dapat masuk ke dalam jaringan tersebut dapat
dikatakan kemampuan hacker lebih tinggi dari operator jaringan yang dimasuki.
Kelemahan admin dari suatu website juga terjadi pada penyerangan terhadap
website www.golkar.or.id milik Partai Golkar. Serangan terjadi hingga 1577 kali
melalui jalan yang sama tanpa adanya upaya menutup celah tersebut disamping
kemampuan Hacker yang lebih tinggi, dalam hal ini teknik yang digunakan oleh
Hacker adalah PHP Injection dan mengganti tampilan muka website dengan gambar
wanita sexy serta gorilla putih sedang tersenyum.
Teknik lain adalah yang memanfaatkan celah sistem keamanan server alias hole
Cross Server Scripting (XXS) yang ada pada suatu situs. XXS adalah kelemahan
aplikasi di server yang memungkinkan user atau pengguna menyisipkan baris-baris
perintah lainnya. Biasanya perintah yang disisipkan adalah Javascript sebagai
jebakan, sehingga pembuat hole bisa mendapatkan informasi data pengunjung lain
yang berinteraksi di situs tersebut. Makin terkenal sebuah website yang mereka
deface, makin tinggi rasa kebanggaan yang didapat. Teknik ini pulalah yang
menjadi andalan saat terjadi cyberwar antara hacker Indonesia dan hacker
Malaysia, yakni perang di dunia maya yang identik dengan perusakan website
pihak lawan. Menurut Deris Setiawan, terjadinya serangan ataupun penyusupan ke
suatu jaringan komputer biasanya disebabkan karena administrator (orang yang
mengurus jaringan) seringkali terlambat melakukan patching security (instalasi
program perbaikan yang berkaitan dengan keamanan suatu sistem). Hal ini mungkin
saja disebabkan karena banyaknya komputer atau server yang harus ditanganinya.
Dengan demikian maka terlihat bahwa kejahatan ini tidak mengenal batas wilayah
(borderless) serta waktu kejadian karena korban dan pelaku sering berada di
negara yang berbeda. Semua aksi itu dapat dilakukan hanya dari depan komputer
yang memiliki akses Internet tanpa takut diketahui oleh orang lain/saksi mata,
sehingga kejahatan ini termasuk dalam Transnational Crime/kejahatan antar
negara yang pengungkapannya sering melibatkan penegak hukum lebih dari satu
negara.
Mencermati hal tersebut dapatlah disepakati bahwa kejahatan IT/Cybercrime
memiliki karakter yang berbeda dengan tindak pidana umum baik dari segi pelaku,
korban, modus operandi dan tempat kejadian perkara sehingga butuh penanganan
dan pengaturan khusus di luar KUHP. Perkembangan teknologi informasi yang
demikian pesatnya haruslah di antisipasi dengan hukum yang mengaturnya dimana
kepolisian merupakan lembaga aparat penegak hukum yang memegang peranan penting
didalam penegakan hukum, sebab tanpa adanya hukum yang mengatur dan lembaga
yang menegakkan maka dapat menimbulkan kekacauan didalam perkembangannya.
Dampak negatif tersebut menimbulkan suatu kejahatan yang dikenal dengan nama
“CYBERCRIME” yang tentunya harus diantisipasi dan ditanggulangi. Dalam hal ini Polri
sebagai aparat penegak hukum telah menyiapkan unit khusus untuk menangani
kejahatan cyber ini yaitu UNIT V IT/CYBERCRIME Direktorat II Ekonomi Khusus
Bareskrim Polri.
5 Hacker Wanita Paling Eksis di Dunia
Hacking, dunia bawah tanah keras nan unik. Kebanyakan ahli-ahli dalam bidang hacking didominasi oleh kalangan pria. Tapi, siapa sangka ternyata wanita juga banyak ambil bagian dalam dunia ini. Kemampuan serta kiprahnya pun tidak kalah dengan kaum adam. Berikut ini bahasan 5 Hacker Wanita Paling eksis di Dunia.
1. Ying Cracker
ying Cracker, seorang pengajar dari shanghai Cina. Dia mengajar tentang panduan dasar proses hacking, cara merubah IP address atau memanipulasi password kantor!
Dia juga ahli dalam membuat software hacker. Dalam sebuah forum yang berjudul Chinese Hottie Hackers, namanya banyak dibahas dan itu membuat popularitasnya semakin menanjak. Dalam forum tersebut juga dia mempunyai anggota fans yang cukup banyak. Disitulah awal kredibilitasnya melambung.
2. Xiao Tian
Teringat dengan kata hacker, biasanya yang terlintas di bayangan adalah seorang kutu buku dengan kaca mata tebal dengan gaya hidup yang acak-acakan. Tapi tidak berlaku untuk Xiao Tian. Dia adalah seorang hacker yang modis.Penampilan dan gaya hidupnya begitu rapi, dinamis bahkan terkesan feminim.
ia juga tertarik sekali dengan dunia fashion, khususnya sepatu. Dalam blog nya dia sering berbagi cerita tentang tempat-tempat yang pernah dia datangi. Itulah alasan mengapa Xiao memiliki banyak fans dan followers di dunia, khususnya para pria.
Xiao Tian, mulai dikenal sejak umur 19 tahun. Setelah membentuk China Girl Security Team, salah satu kelompok hacker khusus wanita terbesar di china. Kiprahnya dalam dunia hacking juga tidak diragukan lagi. Raksasa search engine nomor satu di dunia, Google pun pernah merasakan serangan hebat dari Tian beserta timnya. Xiao Tian melakukan serangan canggih terhadap sistem infrastruktur google china. Bahkan, google akhirnya tidak tahan dan memilih untuk menarik semua layanan operasionalnya di China akibat hantaman hacker yang bertubi-tubi tersebut.
3. Joanna Rutkowska
Joanna Rutkowska adalah seorang wanita polandia yang tertarik dengan dunia hacking security. Namanya pertama kali dikenal setelah konferensi Black Hat Briefings di Las Vegas, agustus 2006. Dimana saat itu Rutkowska mempresentasikan proses serangan yang telah dia lakukan terhadap sistem keamanan windows vista. Tidak hanya itu, Rutkowska juga pernah menyerang Trusted Execution Technology dan System Management Mode milik Intel.
Awal 2007 dia membentuk Invisible Things Lab di Warsawa, Polandia. Sebuah perusahaan yang berfokus terhadap research keamanan OS juga VMM serta layanan konsultasi keamanan internet. Tahun 2010 juga Rutkowska bersama Rafal Wojtczuk membentuk Qubes, sebuah Operating System yang sangat full protect security. Rutkowska juga pernah memberikan saran terbuka untuk Vice President of Microsoft Security Technology Unit untuk lebih memperketat sistem keamanan dalam windows vista. Waw, Rutkowska memang seorang hacker yang sangat welcome untuk diajak bekerjasama.
4. Kristina Svechinskaya
Kristina Svechinskaya adalah seorang mahasiswi New York University yang ditahan pada 2 november 2010 lalu karena telah membobol jutaan dollar dari beberapa bank di Inggris dan Amerika. Bersama 9 orang lainya, Svechinskaya meng-hack ribuan rekening bank dan diperkirakan total fresh money yang telah digasaknya itu sekitar 3 juta dollar.
Svechinskaya beserta tim awalnya menargetkan jumlah uang yang dicurinya adalah sekitar 220 juta dollar. Svechinskaya menggunakan Zeus Trojan Horse untuk menyerang ribuan rekening bank. Dia memiliki setidaknya 5 rekening bank dunia untuk mencairkan dananya. Dalam aksinya itu, Svechinskaya juga melakukan pemalsuan paspor dan untuk itu total dia dituntut hukuman 40 tahun penjara bila terbukti bersalah. Seperti dilihat di gambar, bra yang digunakan gadis cantik ini terbuat dari berlian. Svechinskaya juga mendapat julukan sebagai hacker terseksi di dunia. Ya, karena memang tampilan wajah, tatapan mata dan gaya berbusana Svechinskaya bisa membuat orang-orang tak berkedip.
5. Raven Adler
Di urutan terakhir, kita punya Raven Adler. Seorang wanita berpenampilan gothic yang tertarik dengan dunia internet, khususnya dunia hacking. Raven adalah wanita pertama yang pernah hadir dalam konferensi hacker DefCon. Perhatian konferens tentu saja tertuju penuh untuknya. Tapi dia mengaku tidak ingin memanfaatkan gender nya sebagai wanita untuk mendongkrak kredibilitasnya sebagai hacker. Dalam banyak kesempatan pula, dia tidak begitu senang dipanggil dengan sebutan ‘Hacker Wanita’. Dia lebih senang dipandang karena skill nya, bukan karena posisinya yang spesial sebagai seorang wanita.
Saat ini dia aktif mendesign, menguji dan mengaudit sistem detektor keamanan untuk berbagai agen-agen federal besar. Selain itu, di sela-sela kesibukanya dia juga telaten mempelajari ilmu beladiri Ryu Shorin Matsumura.
Sumber :http://www.beritaunik.net
Hacker Indonesia
Secarik berita dan cerita, beberapa Hacker Indonesia. Bisa sajalah di sebut Indonesia Hacker atau Hacker Indonesia atau Indonesian Hacker, Atau apalah terserah. Yang jelas inilah Hacker Indonesia. Berikut ini menarik untuk dibaca, diambil dari berbagai sumber di dunia maya. Read this about Indonesia Hacker atau Hacker Indonesia atau Indonesian Hacker!
HARGA HACKERJangan tertipu dengan penampilannya. Dia itu seperti anak muda pada umumnya. Tak ada tanda-tanda bahwa dia orang yang “subur” rekening banknya. Memakai jins lawas, kaus, serta sepatu kets, dia datang ke kantor Koran Tempo. Saat ditawari ingin makan apa, jawabannya juga sederhana malah kelewat sederhana untuk orang seperti dia. “Pecel lele saja” katanya.
Satu-satunya
pembeda dia dengan kebanyakan anak muda adalah laptop Apple di balik
tasnya. Laptop yang ditempeli aneka stiker kelompok bawah tanah Internet
itulah mesin uangnya. Cukup duduk beberapa menit di depan komputer,
lalu membiarkan jemarinya menari-nari di atas papan ketik, ia bisa
menghasilkan duit ratusan juga hingga miliaran rupiah. Kalau saja ia mau
“uang receh” dan mengorbankan kehormatannya, banyak yang menawarinya
menjebol kata sandi surat elektronik Yahoo! atau Gmail dengan bayaran
paling murah Rp 10 juta. “Tapi buat apa?” katanya.
Dari laptop
yang warnanya sudah tak kinclong lagi itu, dia menjajakan jasa “satpam
komputer”. Dia menguji keamanan sistem tagihan telepon yang pelanggannya
bisa berpuluh-puluh juta, atau sistem komputer milik sebuah bank.
Dialah yang memastikan bahwa tak ada lubang sekecil apa pun yang bisa
dimasuki oleh para peretas komputer yang bengal atau hacker hitam.
Dulu,
selepas SMA, pekerjaannya adalah merenung di ujung jalan, menawarkan
jasa pembuatan kartu undangan, atau membuat kunci cadangan. Ia adalah
penunggu yang sabar. Jalanan telah membesarkannya, juga membuatnya kukuh
bagai karang. Begitu kenal dengan komputer, lelaki ini menjelma menjadi
“penunggu” komputer yang sabar. Dia bisa tahan belajar di depan layar
selama tiga hari nonstop tanpa tidur, nyaris tak keluar kamar, dan cuma
ditemani mi goreng instan.
Lelaki itu adalah salah satu keajaiban
yang dimiliki Indonesia. Tak banyak jago komputer Indonesia yang bisa
berpenghasilan tinggi, apalagi cuma lulusan sebuah SMA kampung. Orang
Indonesia yang “makan bangku sekolahan” tinggi, seperti Harvard atau
Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat, gajinya pun tak
tinggi.
Survei yang dilakukan majalah ZDNet Asia pada tahun ini
menunjukkan bahwa gaji para jago komputer Indonesia ada di lembah paling
rendah dibanding para koleganya yang bekerja di Hong Kong, India,
Malaysia, Singapura, bahkan Filipina dan Thailand. Padahal, dua negara
terakhir itu memiliki kemakmuran yang kurang-lebih sama dengan
Indonesia.
Di Hong Kong, seorang jago komputer yang punya pengalaman
lima tahun atau kurang rata-rata gajinya setahun mencapai US$ 42.360
(sekitar Rp 393 juta). Di Thailand dan Vietnam, gaji mereka mencapai US$
10.809 (Rp 100,5 juta) dan US$ 6.893 (Rp 64 juta). Di Indonesia, nasib
para pakar komputer itu tak selonggar di tiga negara tersebut. Gaji
mereka setahun rata-rata cuma US$ 4.112 (Rp 38,2 juta). Itu artinya,
gaji para jago komputer kita cuma sepersepuluh kolega mereka di Hong
Kong.
Sahabat saya yang hacker, yang merevolusi hidupnya dari
hacker jalanan menjadi pakar keamanan komputer korporat, itu sedih
melihat data tersebut. “Orang-orang Indonesia kurang menghargai
pentingnya informasi. Bingung, belingsatan, setelah sistem mereka
jebol,” katanya sembari mencomot tempe goreng yang dihidangkan.
sumber : blog.tempointeraktif.com
Ternyata
tidak hanya mengirimkan gambar porno saja yang diancam hukuman penjara
tiga tahun penjara dan denda Rp 1 miliar. Bagi mereka para hacker yang
menggunakan atau mengakses komputer dan atau sistem elektronik dengan
cara apapun tanpa hak untuk memperoleh, mengubah, merusak, atau
menghilangkan informasi pertahanan nasional atau hubungan internasional
yang dapat menyebabkan gangguan atau bahaya terhadap negara dan atau
hubungan dengan subyek hukum internasional, maka akan dihukum delapan
tahun penjara atau denda sebesar Rp 2 miliar.
Ancaman ini tidak
main-main. Lebih-lebih kepada katagori komputer yang dilindungi.
Komputer macam apa saja yang dilindungi? Menurut Menteri Komunikasi dan
Informatika (Menkominfo), Prof Ir Mohammad Nuh DEA, dalam Pasal 27
Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
dijelaskan bahwa ada beberapa katagori.
Di antaranya, katagori
komputer eksklusif khusus. Komputer ini, untuk lembaga finansial
pemerintah. Kedua, komputer yang secara luas digunakan oleh negara atau
untuk berkomunikasi dan berniaga dengan pihak lainnya di luar negeri.
Bused, ampe sebanyak itu.. Ampun deh.. ooOoo
HACKER = KENAPA TIDAK BERIMBANG?
Jim
Geovedi, yang dikenal sebagai konsultan sekuriti sekaligus anggota dari
HERT, mempresentasikan beberapa profesi pekerjaan yang bisa
dikategorikannya sebagai seorang yang mengerti teknik hacking atau
hacker. Jim menuturkan, ada beberapa profesi yang bisa
dikelompokkan sebagai hacker. Profesi hacker tersebut kemudian dibaginya
ke dalam dua kategori.
Pertama corporate hacker, meliputi
programmer, administrator, operator, security officer, IT auditor,
konsultan TI, dan hacker. Kedua adalah independent hacker, termasuk
operating system/software hacker, intrusion specialist, vulnerability
researcher, botnet owner, rootkit/trojan/virus writer, dan spammer. Menurut Jim, kebanyakan hacker
berprofesi sebagai programmer pada siang hari. “Mereka yang lebih
mengerti bahasa pemrograman, sudah pasti mereka bisa hacking,” katanya
sambil mengurai contoh programmer yang bekerja di Microsoft, Sun
Microsystems, dan sejenisnya.
Lanjutnya, dia memaparkan
administrator karena profesi ini, menurut Jim, paling mengerti tentang
special equipment untuk infrastruktur seperti Firewall sebuah jaringan
suatu perusahaan. Selain itu, terdapat security officer yang
bekerja sebagai penulis kebijakan policy dan prosedur untuk perusahaan
dan mempunyai otoritas untuk menentukan akses dan keamanan dalam
perusahaan. Tentu mereka harus mengerti tentang keamanan dan pengamanan
dari ancaman hacking.
Adapun hacker dijadikan
profesi oleh sebuah perusahaan, namun menurut Jim hal itu jarang
terjadi. “Kerja mereka biasanya ngecek keamanan sistem jaringan atau
source code. Ada juga yang diadain buat gaya-gayaan doang,” ucap Jim. Independent
hacker dibedakan karena tidak berada di bawah badan atau afiliasi
tertentu dan bekerja sebagai hacker untuk kepentingan diri sendiri.
Salah satunya adalah operating system atau software hacker.
Kerja
mereka mendevelop software dan sistem operasi. Mereka bisa bekerja di
mana saja, dan bayaran mereka 2-3 kali lipat pendapatan pekerja TI
korporasi. Di samping itu, intrusion specialist,
vulnerability researcher, botnet owner, toolkit/trojan/virus writer dan
spammer juga dikategorikan sebagai independent hacker.
Intrusion specialist menjadi salah satu yang paling digemari. Kerjanya
ngebobol sistem atau jaringan orang. Biasanya mereka dicari-cari
perusahaan untuk membobol jaringan kompetitornya.
Kalau
vulnerability researcher, kerjanya mencari kelemahan-kelemahan dari
sebuah sistem atau jaringan dan mencari keuntungan dari situ. Berbeda
dengan botnet owner, yang menguasai kontrol atas puluhan ribu host.
Biasanya host-host ini disewakan untuk DDoS,” lanjut dia. Sementara
itu, Jim juga sempat mengatakan bahwa di Indonesia, hacker masih
dikenal dengan sosok dengan image jahat padahal hacker sendiri mengawali
aktivitas hackingnya atas dasar coba-coba.
“Aparat hukum malah
menanggapi hal ini sebagai masalah serius. Ini tidak berimbang, tapi ini
yang terjadi di Indonesia,” pungkas Jim.
Saatnya pembuktian di kanca Internasional, bahwa kemajuan dunia internet di Indonesia bukan hanya karena hacker-hackernya yang terkenal sadis dan ceroboh dalam hal curi-mencuri kartu kredit ataupun data orang lain, atau maraknya money scheme yang berlatar belakang pembodohan dan penipuan.
Pada kesempatan SEO contest internasional kali ini; Busby SEO Challenge, pakar-pakar SEO dan marketing Indonesia didukung jutaan blogger bersatu, mendominasi 5 besar top ranking. Pogung, master SEO Indonesia, dan munculnya nama Yudi Abe, sang penulis di Ilmu Komputer, bersatunya SEO-er Bali mengatasnamakan IMFreakz, dan peserta-peserta lainnya, bersatu bahu-membahu untuk mengharumkan nama bangsa.
Sejarah Hacker dan Cracker
1. Hacker
Hacker adalah sebutan untuk mereka yang memberikan sumbangan yang
bermanfaat kepada jaringan komputer, membuat program kecil dan
membagikannya dengan orang-orang di Internet. Sebagai contoh: digigumi
(Grup Digital) adalah sebuah kelompok yang mengkhususkan diri bergerak
dalam bidang game dan komputer. Digigumi ini menggunakan teknik teknik
hexadecimal untuk mengubah teks yang terdapat di dalam game. Contohnya,
game Chrono Trigger berbahasa Inggris dapat diubah menjadi bahasa
Indonesia. Oleh karena itu, status Digigumi adalah hacker, namun bukan
sebagai perusak. Hacker disini artinya, mencari, mempelajari dan
mengubah sesuatu untuk keperluan hobi dan pengembangan dengan mengikuti
legalitas yang telah ditentukan oleh developer game. Para hacker
biasanya melakukan penyusupan-penyusupan dengan maksud memuaskan
pengetahuan dan teknik. Rata-rata perusahaan yang bergerak di dunia
jaringan global (internet) juga memiliki hacker. Tugasnya yaitu untuk
menjaga jaringan dari kemungkinan perusakan pihak luar “cracker”,
menguji jaringan dari kemungkinan lobang yang menjadi peluang para
cracker mengobrak-abrik jaringannya, sebagai contoh : perusahaan
asuransi dan auditing “Price Waterhouse“. Ia memiliki team hacker yang disebut dengan Tiger Team. Mereka bekerja untuk menguji sistem sekuriti client mereka.
2. Cracker
Cracker adalah sebutan untuk mereka yang masuk ke sistem orang lain
dan cracker lebih bersifat destruktif, biasanya di jaringan komputer,
mem-bypass password atau lisensi program komputer, secara sengaja
melawan keamanan komputer, men-deface (merubah halaman muka web) milik
orang lain bahkan hingga men-delete data orang lain, mencuri data dan
umumnya melakukan cracking untuk keuntungan sendiri, maksud jahat, atau
karena sebab lainnya karena ada tantangan. Beberapa proses pembobolan
dilakukan untuk menunjukan kelemahan keamanan sistem.
Perbedaan Hacker dan Cracker
a. Hacker
- Mempunyai kemampuan menganalisa kelemahan suatu sistem atau situs. Sebagai contoh : jika seorang hacker mencoba menguji situs Yahoo! dipastikan isi situs tersebut tak akan berantakan dan mengganggu yang lain. Biasanya hacker melaporkan kejadian ini untuk diperbaiki menjadi sempurna.
- Hacker mempunyai etika serta kreatif dalam merancang suatu program yang berguna bagi siapa saja.
- Seorang Hacker tidak pelit membagi ilmunya kepada orang-orang yang serius atas nama ilmu pengetahuan dan kebaikan.
b. Cracker
- Mampu membuat suatu program bagi kepentingan dirinya sendiri dan bersifat destruktif atau merusak dan menjadikannya suatu keuntungan. Sebagian contoh : Virus, Pencurian Kartu Kredit, Kode Warez, Pembobolan Rekening Bank, Pencurian Password E-mail/Web Server.
- Bisa berdiri sendiri atau berkelompok dalam bertindak.
- Mempunyai situs atau cenel dalam IRC yang tersembunyi, hanya orang-orang tertentu yang bisa mengaksesnya.
- Mempunyai IP yang tidak bisa dilacak.
- Kasus yang paling sering ialah Carding yaitu Pencurian Kartu Kredit, kemudian pembobolan situs dan mengubah segala isinya menjadi berantakan. Sebagai contoh : Yahoo! pernah mengalami kejadian seperti ini sehingga tidak bisa diakses dalam waktu yang lama, kasus clickBCA.com yang paling hangat dibicarakan tahun 2001 lalu.
Dua Jenis Kegiatan Hacking
1. Social Hacking, yang perlu diketahui : informasi tentang
system apa yang dipergunakan oleh server, siapa pemilik server, siapa
Admin yang mengelola server, koneksi yang dipergunakan jenis apa lalu
bagaimana server itu tersambung internet, mempergunakan koneksi siapa
lalu informasi apa saja yang disediakan oleh server tersebut, apakah
server tersebut juga tersambung dengan LAN di sebuah organisasi dan
informasi lainnya
2. Technical Hacking, merupakan tindakan teknis untuk melakukan
penyusupan ke dalam system, baik dengan alat bantu (tool) atau dengan
mempergunakan fasilitas system itu sendiri yang dipergunakan untuk
menyerang kelemahan (lubang keamanan) yang terdapat dalam system atau
service. Inti dari kegiatan ini adalah mendapatkan akses penuh kedalam
system dengan cara apapun dan bagaimana pun.
Contoh Kasus Hacker
1. Pada tahun 1983, pertama kalinya FBI menangkap kelompok
kriminal komputer The 414s (414 merupakan kode area lokal mereka) yang
berbasis di Milwaukee AS. Kelompok yang kemudian disebut hacker
tersebut melakukan pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik
Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium
Nasional Los Alamos. Salah seorang dari antara pelaku tersebut
mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya
mendapatkan hukuman masa percobaan.
2. Digigumi (Grup Digital) adalah sebuah kelompok yang
mengkhususkan diri bergerak dalam bidang game dan komputer dengan
menggunakan teknik teknik hexadecimal untuk mengubah teks yang terdapat
di dalam game. Contohnya : game Chrono Trigger berbahasa Inggris dapat
diubah menjadi bahasa Indonesia. Oleh karena itu, status Digigumi adalah
hacker, namun bukan sebagai perusak.
3. Pada hari Sabtu, 17 April 2004, Dani Firmansyah, konsultan
Teknologi Informasi (TI) PT Danareksa di Jakarta berhasil membobol
situs milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) di http://tnp.kpu.go.id dan
mengubah nama-nama partai di dalamnya menjadi nama-nama “unik”, seperti
Partai Kolor Ijo, Partai Mbah Jambon, Partai Jambu, dan lain sebagainya.
Dani menggunakan teknik SQL Injection (pada dasarnya teknik tersebut
adalah dengan cara mengetikkan string atau perintah tertentu di address
bar browser) untuk menjebol situs KPU. Kemudian Dani tertangkap pada
hari Kamis, 22 April 2004.
Akibat yang Ditimbulkan oleh Hacker dan Cracker
Hacker : membuat teknologi internet semakin maju karena hacker
menggunakan keahliannya dalam hal komputer untuk melihat, menemukan dan
memperbaiki kelemahan sistem keamanan dalam sebuah sistem komputer
ataupun dalam sebuah software, membuat gairah bekerja seorang
administrator kembali hidup karena hacker membantu administrator untuk
memperkuat jaringan mereka.
Cracker : merusak dan melumpuhkan keseluruhan sistem komputer, sehingga data-data pengguna jaringan rusak, hilang, ataupun berubah.
Cracker : merusak dan melumpuhkan keseluruhan sistem komputer, sehingga data-data pengguna jaringan rusak, hilang, ataupun berubah.
Kesimpulan
Para hacker menggunakan keahliannya dalam hal komputer untuk melihat,
menemukan dan memperbaiki kelemahan sistem keamanan dalam sebuah sistem
komputer ataupun dalam sebuah software. Oleh karena itu, berkat para
hacker-lah Internet ada dan dapat kita nikmati seperti sekarang ini,
bahkan terus di perbaiki untuk menjadi sistem yang lebih baik lagi. Maka
hacker dapat disebut sebagai pahlawan jaringan sedang cracker dapat
disebut sebagai penjahat jaringan karena melakukan melakukan penyusupan
dengan maksud menguntungkan dirinya secara personallity dengan maksud
merugikan orang lain. Hacker sering disebut hacker putih (yang merupakan
hacker sejati yang sifatnya membangun) dan hacker hitam (cracker yang
sifatnya membongkar dan merusak)
5 Hacker Paling Baik Dalam Sejarah
Peretas (Inggris : hacker)
adalah orang yang mempelajari, menganalisa, memodifikasi, menerobos
masuk ke dalam komputer dan jaringan komputer, baik untuk keuntungan
atau dimotivasi oleh tantangan. Terminologi peretas muncul pada awal tahun 1960-an di antara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan
Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok
mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan mereka berkutat dengan sejumlah komputer mainframe.
Kata bahasa Inggris "hacker" pertama kalinya muncul dengan arti positif
untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang
komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik daripada
yang telah dirancang bersama.
Kemudian pada tahun 1993, istilah hacker mulai berkonotasi negatif. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee, Amerika Serikat. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker
tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari
komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer
milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Satu dari pelaku tersebut
mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya
mendapatkan hukuman masa percobaan.
Kemudian pada perkembangan selanjutnya muncul kelompok lain yang
menyebut-nyebut diri sebagai peretas, padahal bukan. Mereka ini
(terutama para pria dewasa) yang mendapat kepuasan lewat membobol
komputer dan mengakali telepon (phreaking). Peretas sejati menyebut orang-orang ini cracker dan tidak suka bergaul dengan mereka. Peretas sejati memandang cracker
sebagai orang malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas.
Peretas sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos
keamanan seseorang telah menjadi peretas.
Para peretas mengadakan pertemuan tahunan, yaitu setiap pertengahan
bulan Juli di Las Vegas Ajang pertemuan peretas terbesar di dunia
tersebut dinamakan Def Con. Acara Def Con tersebut lebih kepada ajang pertukaran informasi dan teknologi yang berkaitan dengan aktivitas peretasan.
Peretas memiliki konotasi negatif karena kesalahpahaman masyarakat akan perbedaan istilah tentang hacker dan cracker. Banyak orang memahami bahwa peretaslah yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web (defacing), menyisipkan kode-kode virus, dan lain-lain, padahal mereka adalah cracker. Cracker-lah menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki oleh pembuat perangkat lunak (bug) untuk menyusup dan merusak suatu sistem. Atas alasan ini biasanya para peretas dipahami dibagi menjadi dua golongan: White Hat Hackers, yakni hacker yang sebenarnya dan cracker yang sering disebut dengan istilah Black Hat Hackers.
Setelah Peretas
bisa menggunakan kemampuannya untuk hal baik dan jahat. Peretas
kategori baik biasanya disewa berbagai perusahaan untuk menguji
integritas sistemnya. Perihal baik, tercatat lima orang peretas yang
masuk dalam sejarah. Berikut tokoh-tokoh itu.
1. Stephen Wozniak.
‘Woz’ terkenal sebagai ‘Steve Jobs yang lain’ di Apple. Ia dianugerahi gelar doktor dan National Medal of Technology dari Kettering University dan Nova Southeastern University. Woz juga berhasil masuk National Inventors Hall of Fame pada 2000.
Woz memulai aksi hacking membuat kotak
biru, perangkat untuk bypass mekanisme pengubah telepon untuk melakukan
panggilan gratis jarak jauh.
2. Tim Barners-Lee
Peretas ini terkenal sebagai pencipta World Wide Web (www), sistem yang kita gunakan untuk akses situs, dokumen dan data di internet. Pria ini mendapat banyak penghargaan dan paling terkenal adalah, Millenium Technology Prize.
Pria yang juga menjadi mahasiswa Oxford
University ini pertama kali tertangkap basah melakukan aksi hacking
bersama temannya. Menurut laporan w3, Woz membuat komputer pertamanya
dengan besi solder, gerbang TTL, prosesor M6800 dan televisi kuno.
3. Linus Torvalds
Pria
ini terkenal sebagai bapak Linux, sistem operasi (OS) berbasis Unix.
Torvalds yang menyebut dirinya sendiri ‘teknisi’ ini mengatakan,
aspirasinya sederhana, yakni ingin bersenang-senang membuat OS terbaik
yang ia bisa.
Pria ini pertama memiliki komputer Commodore VIC-20,
komputer rumah 8-bit. Kemudian berganti Sinclair QL dan Wikipedia
melaporkan, ia memodifikasi Sinclair ‘secara ekstensif, teruma pada
OS-nya’.
4. Richard Stallman
Pria ini terkenal atas GNU Project yang ia buat untuk mengembangkan OS gratis. Dalam hal ini, Stallman dikenal sebagai Bapak Software Gratis. Pria yang memilih dipanggil ‘rms’ ini pertama kali melakukan hacking di MIT.
5. Tsutomu Shimomura
Peretas
ini mendadak terkenal dengan cara tak menyenangkan, yakni dibajak Kevin
Mitnick. Atas serangan ini, Shimomura berhasil membantu FBI menangkap
Mitnick.
Black Hat Hacker Paling Tekenal Di Dunia
Black Hat Hacker (Hacker Jahat) adalah istilah slank komputer untuk seseorang yang terlibat dalam pembobolan/perusakan pada securitas jaringan kemanan secara ilegal. Sedangkan White Hat Hacker (Hacker Putih) adalah seorang hacker yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan suatu keamanan sistem dalam internet. Banyak sekali dari White Hat hacker yang kita kenal hari ini seperti Steve Jobs dari apel, Mark Zuckerberg dari Facebook atau Bil Gates dari Microsoft.
Namun tidak dipungkiri tidak sedikit dari mereka yang dari kalangan Hacker Putih dulunya adalah Black hat Hacker. Dan berikut ini top Black Hat hacker Paling Dikenal Di Dunia:
10. Kevin Poulsen a.k.a. Dark Dante
"Seorang pria yang baik di siang hari dan nampak jahat di malam
hari”, begitulah yang dapat menggambarkan pemuda yang satu ini. Poulsen
adalah seorang penjahat cyber paling terkenal di Amerika yang pernah
ada. Untuk menjadi seorang peretas, Poulsen belajar sendiri secara
otodidak. Salah satu aksi terbaik yang pernah dilakukannya adalah mengambil alih
saluran telepon yang menuju stasiun radio Los Angeles KIIS-FM. Poulsen
ditangkap oleh FBI akibat beberapa akun yang ia retas termasuk mail,
kawat dan penipuan komputer, pencucian uang dan penggangguan pengadilan
dan dihukum 51 bulan penjara dengan biaya $ 56.000 sebagai biaya
kompensasi.
Setelah dibebaskan, Poulsen mengubah dirinya sebagai seorang jurnalis dan menjauhkan diri dari masa lalunya yang melanggar hukum.
Ia memulai bekerja sebagai wartawan di Security Focus, sebuah
perusahaan keamanan berbasis di California. Disana, ia menulis tentang
sistem keamanan teknologi informasi. Poulsen kini menjabat sebagai
editor senior di Wired News, sebuah situs teknologi berbasis online.
9. Albert Gonzalez
Albert Gonzalez, lahir pada tahun 1981. Adalah seorang hacker
komputer dan criminal computer yang dituduh mendalangi pencurian
kombinasi kartu kredit dan kemudian dijual kembali lebih dari 170 juta
kartu kredit dan nomor ATM dari 2005 hingga 2007, dan menjadi penipuan
terbesar dalam sejarah. Gonjalez dan komplotannya menggunakan teknik injeksi SQL untuk membuat
backdoor malware pada beberapa sistem perusahaan untuk meluncurkan paket Sniffing yang digunakan untuk mencuri data komputer dari jaringan
internet perusahaan. Gonzalez memiliki tiga dakwaan federal. Dan pada
tanggal 25 Maret 2010, Gonzalez dijatuhi hukuman 20 tahun penjara
federal.
8. Vladimir Levin
Levin terkenal pada 1990-an atas upaya hacking yang terkena
kerentanan situs perusahaan yang populer, salah satu yang paling
terkenal dalam hal ini menjadi Citibank. Levin, pada tahun 1994, mampu
mengakses rekening Citibank milik pelanggan berbagai perusahaan. Dia
menggunakan layanan dial-up wire transfer dan berhasil mentransfer uang
dari rekening tersebut ke rekening yang terletak di Israel, Jerman,
Amerika Serikat, Finlandia, dan Belanda. Levin memiliki kaki tangan di
masing-masing lokasi. Namun, 3 dari antek-anteknya diawasi ketika mereka
mencoba untuk menarik uang. Mereka ditangkap dan mereka semua memberi
tanda-tanda yang menunjuk keberadaan Levin. Pada tahun 1995, Levin
ditangkap. Pada akhir semua itu, Levin bisa berhasil, tetapi secara curang
mentransfer sekitar $ 10,7 dolar dari rekening Citibank ke akun yang
telah dia buat. Pada tahun 1997 dia dibawa ke Amerika Serikat dan
mengaku bersalah atas konspirasi untuk menipu serta mencuri $ 3,7 juta.
Dia dimasukkan ke dalam penjara selama 3 tahun dan diperintahkan untuk
membayar $ 240.015.
7. Robert Tappan Morris (Penemu Worm)
Pada November 1988, sebuah program jahat menyebar ke sekitar 6.000
mesin komputer berbasis Unix. Komputer yang jadi korban menjadi sangat
lambat dan tidak bisa digunakan. Kerugiannya ditaksir mencapai jutaan
dolar.
Kejadian itu kemudian dikenang sebagai The Great Worm, The Great Worm of
1988 memiliki dampak besar pada ranah cyber. Bukan hanya sebagai worm
yang awal menyebar di dunia, tapi juga karena membelalakkan mata dunia –
terutama masyarakat non-TI pada sebuah bentuk “ancaman jahat” baru.
Di balik worm itu adalah seorang brilian bernama Robert Tappan
Morris. Ketika itu Morris masih bersekolah di Cornell University,
alhasil worm itu pun dinamai sesuai nama belakangnya: Morris
Worm. Kengerian yang ditimbulkan akibat Morris Worm diperburuk dengan
tindakan yang oleh banyak kalangan dinilai berlebihan terhadap Robert
Morris. RTM, demikian ia kadang disebut, menjadi orang pertama yang
dihukum dalam Undang-Undang Computer Fraud and Abuse (Penyalahgunaan dan
Penipuan dengan Komputer).
Dia mendapatkan hukuman 3 tahun masa percobaan dan 4.000 jam layanan
masyarakat. Selain itu, Morris juga harus membayar denda dan biaya-biaya
lain yang totalnya hingga mencapai US$ 10.000.
Kiprah Morris di dunia akademis menunjukkan potret seorang yang cukup
brilian. Sebagai lulusan terbaik di Sekolah Menengah Atas, ia telah
mencicipi tiga kampus mentereng di Amerika Serikat. Morris pertama kali
kuliah di Harvard, lalu melanjutkan ke Cornell dan kembali ke Harvard
sebelum akhirnya, hingga saat ini, menjadi Profesor di MIT.
6. Michael Calce a.k.a. MafiaBoy
Michael Calce adalah seorang anak siswa SMA dari Westland, Quebec.
Sejak muda ia sudah disebut seorang hacker tepatnya pada umur 15 tahun.
Ketika ia sedang melakukan aksinya ia menyamarkan namanya menjadi
“MafiaBoy”. Alasan mengapa dia disebut seorang hacker karena dia pernah
meluncurkan serangan 9 dari 13 root server nama, namun gagal. Dan aksi
terheboh nya pada tahun 2000, dia pernah mencoba menargetkan sasarannya
terhadap situs-situs komersial besar seperti Yahoo, Ebay, CNN,
Amazon.com, Dell, Inc, dan E-Trade, tetapi aksinya terhenti saat ia
ditangkap sedang mengacak-acak situs-situs besar tersebut.
5. David Smith
Ketenaran Smith adalah karena menjadi pencipta virus e-mail
terkenal, Melissa. Smith mengklaim bahwa virus Melissa tidak pernah
dimaksudkan untuk menyebabkan kerusakan, tetapi cara sederhana propagasi
(masing-masing komputer yang terinfeksi mengirim email yang terinfeksi
) membuat kelebihan beban sistem komputer dan server di seluruh dunia.
Virus Smith mengambil gilirannya tidak lazim karena pada awalnya
tersembunyi dalam file yang berisi password untuk 80 situs porno
terkenal. Nama Melissa berasal dari seorang penari yang dikenal Smith
saat dalam perjalanan di Florida. Meskipun lebih dari 60.000 pc
terinfeksi virus email daln melakukan pengiriman, Smith adalah
satu-satunya orang yang ditahan meski dia hanya mengirim 1 email.
4. Adrian Lamo
Adrian Lamo adalah seorang analis ancaman virus dan “grey hat”
hacker. Dia pertama kali mendapat perhatian media adalah saat merusak
beberapa profil jaringan komputer tinggi, termasuk The New York Times,
Yahoo, dan Microsoft, yang berpuncak pada tahun 2003 penangkapannya.
Pada tahun 2010, Lamo menjadi terlibat dalam skandal yang melibatkan
WikiLeaks Bradley Manning, yang ditangkap setelah Lamo dilaporkan kepada
otoritas federal bahwa Manning telah membocorkan ratusan ribu dokumen
pemerintah AS yang sensitif. Pada bulan Februari 2002 ia masuk ke
jaringan komputer internal dari The New York Times, menambahkan namanya
ke database internal sumber ahli, dan menggunakan kertas account
LexisNexis untuk melakukan penelitian tentang profil tinggi subyek.
Tahun 2004, dia membobol New York Times untuk mendapatkan info personal
dan beberapa security number dan membobol Microsoft. Dia akhirnya
didenda 65.000 dollar AS. Saat ini dia jadi pembicara di beberapa acara
seminar.
3. George Hotz a.k.a Geohot
Hacker yang sebelumnya membuat gempar dunia dengan membuka kunci
(unlock) Apple iPhone pada 2007 silam, kini pria berusia 20 tahun itu
mengungkapkan dirinya berhasil meng-hack Sony PlayStation 3 (PS3). George
Hotz, pria 20 tahun asal Amerika yang telah membobol celah keamanan PS3
yang disebut-sebut sangat sulit untuk ditembus. Pembongkaran PS3 ini,
diakui Hotz, adalah “prakarya” terbarunya. Menurut laporan BBC, dia akan
mempublikasi temuannya dengan rinci secara online, dalam waktu dekat.
“PlayStation 3 seharusnya unhackable (tak bisa dihack). Tetapi,
kini tidak ada lagi yang unhackable,” ujar Hotz, yang dikenal dengan
nama maya ‘Geohot’.
Dia sendiri menyadari perbuatannya bisa mengakibatkan orang-orang
untuk memainkan software PS3 bajakan. Namun, Hotz merasa tidak ada niat
khusus untuk memasyarakatkan software bajakan. Motivasi utama Hotz
adalah rasa ingin tahu, dan bagaimana membuka platform yang selama ini
di rasan aman kepada BBC.
Sebelumnya, nama Hotz juga sempat populer, pada 2007, karena di
usianya saat itu 17 tahun, ia berhasil meng-unlock iPhone, yang saat itu
dikunci hanya bisa beroperasi dengan layanan operator AT & T.
Diperkirakan akibat ulahnya ada Hacker masuk ke PlayStation Network
dan mencuri informasi pribadi dari 77 juta pengguna. Namun, Hotz
membantah bertanggung jawab atas serangan itu, dan menambahkan “Bisa
Menjalankan keamanan homebrew dan menembus skuritas pada perangkat Anda
adalah keren; hacking ke server orang lain dan mencuri database dari
info pengguna.adalah tidak keren. “
2. Joseph Jonathan James a.k.a. c0mrade
James yang nama lengkapnya joseph jonathan james lahir di Miami
florida 12 Desember 1983 merupakan hacker yang sangat muda. Saat usia 16
tahun harus masuk penjara . Hacker yang dia lakukan adalah menginstal
backdoor untuk membobol server Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan.
DTRA merupakan lembaga Departemen Pertahanan dibebankan dengan
mengurangi ancaman terhadap AS dan sekutunya dari senjata nuklir,
biologi, kimia, konvensional dan khusus.
James juga masuk ke dalam komputer NASA, mencuri software bernilai
sekitar $ 1,7 juta. Namun, James kemudian melanggar masa percobaan bahwa
ketika ia dites positif untuk penggunaan narkoba dan yang kemudian
ditahan oleh Amerika Serikat Marshall Layanan dan diterbangkan ke
Alabama federal. Namun, enam bulan di penjara atas pelanggaran dia
memperoleh pembebasan bersyarat. James menegaskan bahwa dia jera dan
mungkin memulai sebuah perusahaan keamanan komputer.
Pada tanggal 18 Mei 2008, Jonathan James ditemukan tewas dari luka tembak , diduga bunuh diri.
1. Gary McKinnon a.k.a Solo
Gary McKinnon, Hacker yang pernah membobol 97 komputer NASA, Pentagon dan Dephankam pada 2001-2002 silam. Kelahiran Inggris berusia 41 tahun yang bekerja sebagai computer system
administrator di sebuah perusahaan ini punya “achievement” yang
mencengangkan, meng-hack komputer dengan tingkat security paling ketat
di dunia.
Alasan Gary (online nickname: Solo) hanya satu, ia ingin tahu bahwa
memang ada proyek pemerintah USA terhadap UFO yang selama ini
ditutup-tutupi, dan menurut pengakuan Gary, ia berhasil melihat satu
image semacam aircraft yang pastinya bukan buatan bumi. Sayangnya ada
suatu “kekonyolan” bahwa ia lupa meng-save image tersebut karena dalam
sesaat ia lupa fungsi save pada software RemotelyAnywhere yang ia pakai
untuk meng-hack.
Gary muda sangat menggemari fiksi ilmiah dan UFO. Gary termotivasi
dengan sang ayah tirinya yang pernah berkata kepadanya bahwa ayah
tirinya pernah melihat sebuah UFO terbang di atas Bonnybridge, dekat
Falkirk. Bonnybridge merupakan salah satu ibukota UFO di dunia. Disebut
begitu karena penampakan UFO di sana tertinggi dari wilayah manapun di
dunia. Gary juga mengaku menyusun daftar orang-orang di bumi yang bukan
human beings. Kata Gary, meski mereka ETs, mereka sudah sangat
menyerupai manusia. Sayangnya daftar tersebut ada di dalam komputernya
yang disita oleh kepolisian Inggris.
Gary terancam dihukum 7 tahun penjara atas kelakukannya dan denda
US$250,000. Ia membuat US Government harus mengeluarkan dana sebesar
US$700,000 untuk memperbaiki tingkat security sistemnya.
Gary mesti mendekam selama tiga tahun di Inggris sebelum rencana
ekstradisi ke AS. Bahkan kabarnya penjara Guantanamo sudah menantinya.
Namun pada akhir Juli lalu the British House of Lord (semacam MPR (?),
di atas House of Commons) bersedia untuk mendengarkan kasus ini, memberi
harapan bagi Gary untuk mendapatkan semacam perlindungan. Namun jadwal
hearing/pertemuan belum diketahui dengan pasti.
Hacking Scene di Indonesia.
Pada era 80-an hingga 1994, lahirlah para Hacker Indonesia
yang boleh dibilang masih “ASLI”. Pada umumnya mereka lahir secara otodidak dan
secara kebetulan memiliki akses jaringan. Biasanya terdiri dari para pegawai
perusahaan-perusahaan besar atau instansi-instansi pemerintah. Mereka ini
terdiri dari orang-orang yang berkecimpung di bidang UNIX, VAX/VMS, dan tentu
saja ahli jaringan.
Ketika Internet mulai marak di Indonesia, mulailah
masyarakat begitu antusias mempelajari komputer terutama network security. Jika
dulunya tidak ada aktivitas yang bersifat merusak, kini perlahan hal itu mulai
berubah. Remaja-remaja ABG mulai “berterbangan” di Internet, mencari
tutorial-tutorial baru, mencari pengetahuan-pengetahuan komputer yang tidak
mereka dapatkan di sekolah. Mereka menjadi semakin pintar, bahkan melebihi
guru-guru di sekolah mereka.
Namun layaknya seorang ABG, sebagian besar dari mereka
jiwanya masih labil. Pengetahuan mereka masih sangat minim dan memiliki
semangat tinggi untuk merusak. Mereka masih belum mengerti arti “Hack” yang
sebenarnya. Mereka dengan sombong dan tidak tau malu menyebut diri mereka Hacker hanya
karena berhasil mengakali Billing, menjalankan email BOMB, menjalankan
exploit-exploit. Padahal mereka sama sekali tidak tau bagaimana tool yang
mereka gunakan itu sendiri bekerja. Mereka tidak mengenal sang system, namun
dengan sombong mereka menyebut dirinya Hacker. Tanpa tau apa itu TCP/IP, namun
dengan banga menyebut dirinya Hacker. Padahal para Hacker sejati
Indonesia yang kemampuannya sudah setara dengan para wizard di Amerika dengan
tegas menolak dirinya disebut Hacker lantaran masih selalu merasa
ilmu yang dimilikinya belum cukup. Yeah, inilah Hacking Scene (panggung
perhackingan) di Indonesia yang cukup menyedihkan ^_^ namun bisa juga diangap
wajar dan manusiawi.
Akan tetapi tidak semua dari mereka yang hanya bermulut
besar. Tentu saja pasti ada diantaranya yang benar-benar memiliki kemampuan
walaupun jumlahnya sedikit. Mereka yang sedikit ini kemudian banyak yang
mengadakan pertemuan-pertemuan baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Mereka
tetap berexplorasi dan mencari pengetahuan, beraktivitas seperti biasa di
lingkungannya tanpa menimbulkan kecurigaan atau prasangka dari masyarakat
sekitarnya.
Dari pertemuan-pertemuan yang dilakukan, mulailah
bermunculan organisasi-organisasi Hacker dan Cracker. Diantaranya
yang cukup ternama ialah: Anti Hacker Link (sudah tidak kedengaran lagi
keberadaannya), Crack Sky (biasa juga dikenal sebagai Cracker Society, sebuah
organisasi Underground yang berpusat di Surabaya), Kecoak Elektronik, ECHO,
Jasakom Community, IndoHack, Secreet Colony, dan masih banyak lagi. Pada
umumnya setiap daerah memiliki organisasi-organisasi sendiri dan nama
organisasi disesuaikan dengan daerah asal mereka. Misalnya untuk komunitas Hacker Batam
biasa menyebut dirinya Batam Hacker, untuk daerah malang biasa menyebut
dirinya Malang Hacker Link, dan lain sebagainya.
Aktivitas-aktivitas yang kini mereka lakukan cukup beragam.
Pada umumnya ialah memoderasi forum-forum dan milis besar, menjadi OP di
IRC-IRC Channel ternama, saling berbagi pengetahuan dengan menulis
tutorial-tutorial, Artikel, Advisories seputar bugs-bugs baru beserta cara
pencegahannya, mengadakan seminar-seminar tentang Network Security, menulis
program open-source, serta melakukan berbagai aktivitas “Hack” sebagai sarana
pemenuhan kebutuhan untuk berexplorasi.
Pada umumnya para Hacker peka terhadap keadaan
lingkungannya. Anggapan bahwa mereka adalah orang-orang yang individualis dan
egois tampaknya harus segera dihapuskan. Hal ini telah lama terbukti, anda bisa
menyaksikan sendiri bagaimana pertarungan para Hacker Indonesia
dengan Hacker-Hacker Malaysia saat negara itu ingin merampas Ambalat dari
Indonesia. Atau perseteruan Hacker Indonesia melawan Hacker-Hacker dari
Australia saat mereka mengusik Indonesia. Inilah cara berbeda para Hacker dalam
mempertahankan negaranya, bukan dengan senjata, bukan dengan kekerasan, namun
dengan ilmu pengetahuan.
sumber : spyrozone.com